Foro
Lilin di Ujung Gang
Hujan turun deras sore itu. Gang kecil di ujung kampung tampak sepi, hanya suara air yang memantul di atap seng dan gemericik di selokan kecil. Di rumah paling ujung, seorang nenek duduk menatap jendela dengan tatapan kosong. Namanya Nenek Rini.
Setiap sore, ia selalu menyalakan satu lilin di jendela. Bukan karena listrik padam, tapi karena janji.
Dua puluh tahun lalu, anak lelakinya, Bayu, pamit merantau ke kota dengan bekal doa dan secarik surat. “Kalau aku sudah berhasil, aku pasti pulang, Nek. Tolong nyalakan lilin setiap sore, biar aku tahu rumah ini masih menunggu.”
Hari demi hari, tahun demi tahun, lilin itu tetap menyala. Tetangga sudah hafal kebiasaan Nenek Rini, bahkan sering membantu membelikan lilin ketika persediaannya habis.
Malam itu, saat hujan makin deras, lilin di jendela tiba-tiba padam. Nenek Rini bangkit perlahan, mengganti sumbu, lalu menyalakan lagi dengan tangan gemetar. Saat nyala kecil itu hidup kembali, terdengar ketukan di pintu.
“Permisi…” suara berat seorang pria terdengar.
Nenek Rini membuka pintu perlahan. Di ambang, berdiri seorang lelaki dengan tas ransel lusuh, wajahnya tirus tapi matanya hangat.
“Nek, aku pulang,” katanya lirih.
Lilin di jendela bergetar oleh angin, tapi tak padam.
Untuk pertama kalinya dalam dua puluh tahun, cahaya itu menyala bukan untuk menunggu — melainkan untuk menyambut.
Último Mensaje: Best Crypto Recovery Company: Autopsy Mainnet Recovery’s Legitimate Recovery Services Nuestro miembro más reciente: brianrobison276 Últimos Mensajes Publicaciones sin leer Etiquetas
Iconos del foro: El foro no contiene publicaciones sin leer El foro contiene publicaciones sin leer
Iconos de los Temas: No respondidos Respondido Activo Popular Fijo No aprobados Resuelto Privado Cerrado






