Este es una web oficial del Gobierno de la República Dominicana Así es como puedes saberlo

Foro

Nangka dan Kenangan…
 
Avisos
Vaciar todo

Nangka dan Kenangan yang Tersisa


(@rendangsapi1212)
Active Member
Registrado: hace 3 horas
Respuestas: 2
Topic starter  

Di desa yang terletak jauh dari hiruk-pikuk kota, ada sebuah pohon nangka yang sangat besar. Pohon itu bukan hanya sekadar pohon bagi warga desa, melainkan saksi bisu dari banyak cerita yang berputar di sekitar kehidupannya. Setiap tahun, pohon nangka itu berbuah lebat, dengan dahan yang penuh dengan buah besar yang menggantung seperti permata hijau kekuningan.

Nadia, seorang gadis muda yang tinggal di desa itu, selalu mengingat satu hal setiap kali pohon nangka itu mulai berbuah. Bagi Nadia, buah nangka bukan sekadar makanan manis dan lezat, tetapi simbol dari kenangan yang tak pernah pudar.

Setiap musim nangka, Nadia akan selalu membantu ibunya memetik buah dari pohon itu. Mereka berdua sering tertawa bersama, saling berlomba-lomba memanjat pohon, saling berebut buah yang paling besar dan paling matang. Namun, satu kenangan yang paling membekas dalam ingatannya adalah tentang ayahnya.

Ayah Nadia, seorang pria yang penuh kebijaksanaan dan humor, selalu memiliki cara khusus dalam menikmati nangka. Setiap kali mereka berhasil memetik buah yang paling besar, ayahnya akan mengukir senyum lebar dan berkata, “Ini bukan hanya buah, ini adalah hadiah dari pohon yang telah lama kita rawat bersama.”

Namun, suatu musim nangka yang datang setelah ayah Nadia sakit keras, segalanya berubah. Pohon nangka itu seolah tak lagi memberikan buah yang sama. Nangka-nangka yang dulu selalu besar dan manis, kini terlihat kecil dan kurang sempurna. Nadia sering duduk di bawah pohon itu, memandangi dahan-dahan yang kini tampak lebih rapuh, seolah ikut merasakan kehilangan yang dia alami.

Pada suatu hari, setelah ayahnya meninggal, ibunya membawanya ke kebun. Pohon nangka itu kembali berbuah, namun kali ini buahnya tampak lebih besar dari biasanya. Nadia merasa sedikit kaget, karena pohon itu seolah tahu bahwa ia membutuhkan sedikit keajaiban untuk bisa bangkit dari kesedihan yang begitu mendalam.

Ibunya tersenyum lembut, «Pohon nangka ini sudah menjadi bagian dari kita, nak. Setiap musimnya, dia selalu memberikan yang terbaik, bahkan ketika kita merasa sudah tak mampu lagi. Ini adalah cara alam untuk mengingatkan kita bahwa meskipun hidup tak selalu mudah, selalu ada keindahan yang bisa kita nikmati.»

Nadia memetik sebuah nangka besar yang matang, dan ketika memecahkannya, aroma manisnya mengingatkannya pada masa-masa bersama ayah. Daging nangka yang lembut dan manis itu seolah membawa kembali kenangan indah mereka, dan setiap potongannya menjadi pengingat bahwa cinta dan kenangan tak pernah hilang, bahkan ketika orang yang kita cintai sudah pergi.

«Jangan pernah lupa, nak,» kata ibunya sambil menatap matahari sore yang menyinari kebun nangka mereka, «buah nangka ini bukan hanya soal rasa. Dia tentang masa lalu yang indah, tentang kenangan yang takkan pernah pudar. Seperti pohon ini yang selalu berbuah, kenangan kita juga akan terus tumbuh dan memberi kehidupan pada hati kita.»

Nadia memandangi pohon nangka itu dengan penuh rasa terima kasih. Meskipun ayahnya sudah tak ada lagi, buah nangka yang mereka petik bersama tetap membawa rasa manis yang tak akan pernah hilang dari ingatannya.


   
Citar
Compartir:

Scroll al inicio