Terbang Bersama Angin Brasil

Saat liburan musim panas kuliah, aku pertama kali mengunjungi Brasil di Amerika Selatan. Sejak kecil aku sudah memimpikan samba dan hutan Amazon, dan akhirnya aku bisa merasakan waktu yang terasa seperti mimpi.

Hari aku tiba di Rio de Janeiro, kebetulan adalah puncak festival karnaval. Di jalanan, para penari dengan kostum berwarna-warni menari mengikuti irama musik, orang-orang tertawa, bernyanyi, dan confetti warna-warni beterbangan di udara. Aku terkesima oleh semangat itu dan benar-benar tersentuh dari lubuk hati.

Keesokan harinya, aku mendaki Bukit Corcovado, tempat Patung Kristus berada. Pemandangan kota Rio dan laut dari puncaknya seperti lukisan. Angin bertiup lembut, seolah alam Brasil menyapaku dan berkata, “Selamat datang.”

Aku juga ikut tur Amazon. Di tengah hutan, aku menaiki kano dan melihat burung warna-warni serta hewan liar. Saat malam tiba, ribuan bintang memenuhi langit, dan aku merasa seperti berada di tengah alam semesta.

Dalam perjalanan ini, aku merasakan keberagaman dan kehangatan Brasil, dan bertemu banyak orang luar biasa. Meski ada hambatan bahasa, sering kali senyuman dan gerakan tangan cukup untuk saling memahami.

Di akhir perjalanan, aku berpikir: “Dunia ini luas. Tapi jika kita membuka hati, kita bisa menemukan teman di mana saja.”